🐖 Alat Tanam Jagung Tanpa Olah Tanah

haraN berperan penting pada fase vegetatif tanaman. Tanaman yang tumbuh lebih tinggi memungkinkan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Sistem Tanpa Olah Tanah
JAKARTA, - Biasanya jagung ditanam dengan cara ditugal, yakni meluangi tanah menggunakan tongkat atau kayu setelah itu, benih diletakan pada lubang tanam dan ditutup dengan tanah. Cara ini dirasa kurang praktis, terlebih jika penanaman dilakukan di lahan yang luas. Maka dari itu, untuk membuat penanaman jagung lebih efisien, kini banyak inovasi alat tanam jagung yang cara kerjanya cukup mudah. Lantas, alat apa saja yang bisa digunakan untuk menanam jagung? Temukan jawabannya pada uraian berikut juga Cara Menanam Jagung Manis di Pekarangan Rumah 1. Corn seed planter Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu 28/9/2022, salah satu alat yang dapat digunakan untuk menanam jagung, termasuk jagung hibrida yaitu corn seed planter. Cara kerja alat ini sederhana yaitu dengan didorong tanpa tenaga mesin. Shutterstock/ Gouin Ilustrasi alat tanam jagungJarak tanam dan jumlah benih per lubang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan atau ketentuan. Jarak tanam yang biasanya digunakan untuk menanam jagung yaitu 70 x 30 cm atau dengan sistem jajar legowo dengan jarak lebih lebar yakni 80 x 40 x 20 cm. Sementara itu, jumlah biji per lubang pada kondisi normal yaitu 1 biji per lubang, sedangkan saat kondisi hujan belum terlalu masif, biji per lubang bisa mencapai 2 biji per lubang. Alat corn seed planter dapat diatur mengikuti sistem tanam yang akan digunakan. Baca juga Panduan Budidaya Jagung Hibrida yang Memiliki Sifat Unggul Dengan menggunakan alat ini, maka petani hanya membutuhkan minimal 2 tenaga kerja saja. Tentu saja hal ini akan menghemat biaya produksi. Sayangnya, alat tanam ini juga masih memiliki kekurangan. Alat ini kurang sesuai digunakan pada tanah yang berlempung. Turbulen Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 , No. 1, hal.25-32, Juni 2019, p-ISSN 2621-3354, e-ISSN 2656-0186 27 Sianipar, Togar P.O dkk: Perancangan Alat Penanam Benih Jagung dan Penyiraman yang menyatu pada pembuka alur akan bersentuhan JAKARTA, - Biasanya jagung ditanam dengan cara ditugal, yakni meluangi tanah menggunakan tongkat atau kayu setelah itu, benih diletakan pada lubang tanam dan ditutup dengan tanah. Cara ini dirasa kurang praktis, terlebih jika penanaman dilakukan di lahan yang luas. Maka dari itu, untuk membuat penanaman jagung lebih efisien, kini banyak inovasi alat tanam jagung yang cara kerjanya cukup mudah. Lantas, alat apa saja yang bisa digunakan untuk menanam jagung? Temukan jawabannya pada uraian berikut juga Cara Menanam Jagung Manis di Pekarangan Rumah 1. Corn seed planter Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu 28/9/2022, salah satu alat yang dapat digunakan untuk menanam jagung, termasuk jagung hibrida yaitu corn seed planter. Cara kerja alat ini sederhana yaitu dengan didorong tanpa tenaga mesin. Shutterstock/ Gouin Ilustrasi alat tanam jagung Jarak tanam dan jumlah benih per lubang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan atau ketentuan. Jarak tanam yang biasanya digunakan untuk menanam jagung yaitu 70 x 30 cm atau dengan sistem jajar legowo dengan jarak lebih lebar yakni 80 x 40 x 20 cm. Sementara itu, jumlah biji per lubang pada kondisi normal yaitu 1 biji per lubang, sedangkan saat kondisi hujan belum terlalu masif, biji per lubang bisa mencapai 2 biji per lubang. Alat corn seed planter dapat diatur mengikuti sistem tanam yang akan digunakan. Baca juga Panduan Budidaya Jagung Hibrida yang Memiliki Sifat Unggul Dengan menggunakan alat ini, maka petani hanya membutuhkan minimal 2 tenaga kerja saja. Tentu saja hal ini akan menghemat biaya alat tanam ini juga masih memiliki kekurangan. Alat ini kurang sesuai digunakan pada tanah yang berlempung. Jenis tanah berlempung akan membuat kinerja alat ini terhambat bahkan bisa menyebabkan alat rusak. Tak hanya itu, penggunaan alat ini di lahan berlempung membuat lubang tanam yang dibuat oleh alat menjadi tidak terlalu dalam. Selain tanah berlempung, tanah yang berbatu dan tidak rata juga kurang sesuai untuk alat ini. Maka dari itu, sebelum menggunakan corn seed planter, pastikan cek terlebih dahulu kondisi lahan budidaya. DOK. Humas DPR RI Ketua DPR RI Puan Maharani menanam jagung dalam kunjungan kerja bersama Presiden Joko Widodo Jokowi di Kawasan Jalan Rajawali, Kelurahan Klamesen, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Senin 4/10/2021. 2. Alat tanam benih langsung Sementara itu, dalam buku Mekanisasi Pertanian, disebutkan alat tanam jagung lainnya yang bisa digunakan yaitu atabela. Alat tanam benih langsung atau atabela juga bisa digunakan untuk menanam jagung. Baca juga Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau, Bisa Tumbuh Lebih Optimal Alat ini awalnya dirancang oleh International Rice Research Institute IRRI. Tujuan pembuatan alat ini yaitu menempatkan benih padi secara langsung di sawah. Atabale dapat mempercepat pemanenan terlebih di wilayah luas. Meskipun awalnya dibuat untuk padi, namun atabela juga dapat digunakan untuk menanam benih lainnya seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan lain sebagainya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. a Tinggi tanaman jagung semi (cm) Hasil sidik ragam perlakuan dosis pupuk eceng gondok pada tanaman jagung semi menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman jagung semi umur 15 dan 45 HST, tetapi berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 30 HST, dan berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman saat panen. Berdasarkan hasil
Ada berbagai macam cara menanam jagung salah satunya dengan menerapkan metode tanpa olah tanah TOT. Pengertian tanpa olah tanah di sini adalah cara penanaman tanpa perlakuan persiapan lahan seperti pembalikan dan penggemburan tanah terlebih dahulu, hanya diperlukan lubang untuk membenamkan benih kedalam tanah. Di negara maju penanaman tanpa olah tanah biasanya menggunakan alat planter. Sedangkan di Indonesia biasanya cukup menggunakan tugal. Tugal diperlukan untuk melubangi permukaan tanah tempat benih ditanam. Perlu diketahui cara menanam jagung tanpa olah tanah ini tidak bisa diterapkan di semua jenis lahan. Hanya lahan yang memiliki tingkat kegemburan tertentu yang cocok untuk metode ini. Tanah yang keras tidak bisa menerapkan metode tanpa olah tanah. Biasanya metode tanpa olah tanah cocok diterapkan di lahan sawah, bekas tanaman padi yang telah selesai di panen. Bisa diterapkan di sawah tadah hujan maupun sawah beririgasi teknis yang ingin menerapkan rotasi tanaman. Jerami bekas tanaman padi sangat berguna sebagai mulsa untuk tanaman jagung. Kelebihan dan kekurangan metode TOT Cara menanam jagung dengan metode tanpa olah tanah memiliki kelebihan dan kekurang. Berikut ini kelebihan penerapan metode tanpa olah tanah Menyingkat waktu budidaya karena petani tidak perlu melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Menghemat ongkos tenaga kerja. Menghindari kerusakan tanah, karena tanah yang terlalu sering dibalik dan digemburkan akan mengalami pengerasan dalam jangka panjang. Selain itu tanah yang dibajak atau digemburkan akan terbuka, sehingga ada potensi hilangnya mineral tanah. Mengurangi erosi lapisan hara tanah bagian atas karena proses pengolahan. Sementara itu kekurangan metode tanpa olah tanah antara lain Ada kemungkinan tanah telah ditumbuhi gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Karena tanah tidak dibuka ada kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan, dan bisa mengganggu pertumbuhan tanaman berikutnya. Persiapan lahan a. Penyiapan mulsa jerami Langkah persiapan yang diperlukan adalah pembersihan lahan. Bersihkan jerami sisa panen padi dari lahan dengan cara merajang atau mencacahnya. Kemudian taburkan secara merata di atas permukaan lahan. Jerami ini berguna sebagai mulsa penutup tanah. b. Penyiapan drainase Siapkan drainase di lahan yang akan digunakan. Drainase dibuat berbentuk garis lurus dengan jarak antar ruas sekitar 2 meter. Tujuan pembuatan drainase ini untuk membuang kelebihan air, karena tidak ada pengolahan tanah, seperti peninggian bedeng tanam. Jangan sampai lahan terendam air. c. Pembersihan gulma Gulma menjadi faktor yang cukup mengganggu dalam metode tanpa olah lahan. Bila laha yang kita gunakan ditumbuhi gulma sebaiknya terapkan pembersihan gulma dengan herbisida. Apabila gulmanya cukup banyak, gunakan herbisida sistemik yang bisa membasmi gulma hingga ke akarnya. Silahkan gunakan merek herbisida yang sesuai dengan kebutuhan Anda kami tidak menyebutkan merek dan gunakan sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Setelah 3 hari kontrol kembali lahan, apakah masih terdapat gulma atau tidak. Bila masih terdapat gulma lakukan lagi penyemprotan. Seminggu setelah penyemprotan herbisida, lahan siap untuk ditanami. d. Pemupukan dan pengapuran Bila bekas lahan yang digunakan kurang subur, bisa ditambahkan penambahan pupuk organik. Boleh pupuk kompos atau pupuk kandang. Pupuk ditaburkan dalam bentul larik, sesuai dengan baris lubang tanam. Dosis pupuk organik untuk tanaman jagung sekitar 1,5-2 ton per hektar. Bila perlu bisa lakukan pengapuran, cara menebarkan kapur sama dengan pupuk dalam bentuk larikan. Dosis pengapuran sekitar 300-400 kg per hektar. Tahapan penanaman a. Penyiapan benih Gunakan benih unggul yang memiliki tingkat keberhasilan tumbuh lebih dari 95%. Penyiapan benih sebaiknya mengikuti anjuran produsen benih tersebut. Bagi benih jagung yang bukan dari pabrikan, benih bisa disiapkan terlebih dahulu dengan cara merendam terlebih dahulu dengan insektisida. Gunannya agar benih terlindung dari serangan penyakit saat. Bagi benih yang diproduksi pabrik biasanya sudah dicampur dengan insektisida, penampakan benih biasanya berwarna merah, sehingga tidak perlu perendaman dengan insektisida. b. Pengaturan jarak tanam Jarak tanam untuk tanaman jagung dalam satu baris sekitar 20 cm, sedangkan jarak antar baris 70-75 cm. Bila bedengan yang dibuat selebar 2 meter, akan terdapat setidaknya 3 baris tanaman jagung dalam satu bedeng. c. Penanaman Penanaman benih bisa dilakukan maksimal seminggu setelah pemberian pupuk organik dan pengapuran. Lubang tanam dibuat dengan tugal atau mesin planter. Kedalaman lubang tanam sekitar 3-5 cm. Masukkan 2 benih jagung dalam satu lubang tanam. Kemudian tutup dengan dengan tanah, jangat dipadatkan. Siapkan juga tempat penyemaian benih secara terpisah, gunanya untuk menyulam tanaman jagung yang gagal tumbuh. Agar tanaman hasil sulaman memiliki umur yang sama dengan tanaman yang telah ditanam di lahan. Periksa pertumbuhan benih setelah satu minggu. Kemudian sulam benih yang gagal tumbuh dengan bibit yang telah disemaikan di tempat terpisah. Usahakan penyulaman dilakukan dengan tanaman yang seumur. d. Pemberian pupuk tambahan Pemupukan tambahan dilakukan sebanyak 2- 3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya membutuhkan pemupukan yang lebih banyak dibanding jagung biasa. Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung harus memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N bisa didapatkan dari urea, unsur P dari SP-36 dan unsur K dari KCl. Takaran pupuk untuk budidaya jagung berdasarkan anjuran Balitbangtan per hektarnya adalah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl. Bila kesulitan mendapatkan KCL, unusr K bisa didapatkan dari pupuk NPK. Dengan takaran sebagai berikut , 400 kg NPK 151515 + 270 kg urea + 80 kg SP-36 untuk setiap hektarnya. Untuk frekuensi pemukan dua kali, berikan pada 10 dan 35 hari setelah tanam hst. Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst. Pengairan Pengairan yang paling mudah digunakan untuk penanaman jagung di lahan sawah adalah dengan sistem penggenangan. Bagian yang digenangi air hanya bagian parit drainase saja bukan seluruh lahan. Caranya alirkan air ke saluran drainase yang telah dibuat. Biarkan air meresap pada tanah bedengan. Setelah tanah tampak basah, keluarkan kembali air dari saluran drainase. Ada 5 fase pertumbuhan tanaman jagung yang memerlukan pengairan, yakni fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan, fase pengisian biji dan fase pematangan. Panen dan pasca panen Salah satu cara pengeringan jagung di Tuban, Jawa Timur. Ali Fahmi / alam tani Tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST, tergantung dari jenis benih yang digunakan. Secara fisik jagung yang siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mengering, berwarna kekuningan. Panen yang dilakukan sebelum atau setelah masa fisiologinya akan berakibat pada komposisi kimia jagung yang menentukan kualitasnya. Setelah panen jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara pengeringan yang paling umum adalah dengan menjemurnya di ladang bersama-sama dengan klobotnya. Atau bisa juga dikupas kelobotnya kemudian jagung dijemur di lantai atau di atas terpal. Kerusakan masih bisa terjadi saat proses pengeringan terutama bila panen dilakukan di musim hujan. Jagung yang masih basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Jamur bisa merusak hasil panen hingga lebih dari 50%. Referensi Anonim. 2008. Teknologi budidaya jagung. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Amir, MP dan Farida Arief. 2012. Teknologi Budidaya Jagung Zea maize Tanpa Olah Tanah TOT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sulawesi Selatan.
alat tanam jagung tanpa olah tanah
KABARTANI.com, Dalam menanam jagung ada beberapa metode yang dipakai oleh para petani, tapi salah satu metode yang tengah terkenal dikala ini yaitu menanam jagung dengan metode Tanpa Olah Tanah (TOT).Seperti namanya, metode TOT ini cara penanamannya tanpa melaksanakan persiapan lahan ibarat pembalikan dan penggemburan tanah terlebih dahulu,
Penanaman biji jagung masih dilakukan dengan menggunakan alat tugal. Penggunaan alat tanam seperti ini kurang optimal karena membutuhkan waktu lama dan jarak tanam tidak beraturan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah mendesain dan menguji alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan tanpa olah tanah. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi kondisi lahan, kemudian menetapkan parameter desain, membuat gambar desain alat, melakukan perakitan, dan uji kinerja alat tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas lapangan aktual KLA adalah 0,27 ha/jam, kapasitas lapangan teoritis KLT adalah 0,31 ha/jam, dan efisiensi alat EA adalah 85,11%. Jarak antar baris tanaman adalah 20,87 cm dan lebar baris tanaman adalah 35,06 cm. Berdasarkan uji lapangan diketahui bahwa alat ini dapat digunakan dengan baik dan bisa mempercepat proses penanaman biji jagung di lahan tanpa olah tanah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 48 DOI ISSN 2301-8119, e-ISSN 2443-1354 Tersedia online di DESAIN DAN UJI KINERJA ALAT TANAM BIJI JAGUNG SISTEM DORONG BARIS GANDA DI LAHAN TANPA OLAH TANAH Design and Performance Test of Corn Seeds Planter of Double Row Push System on Land without Tillage Ansar*, Murad, Sukmawaty, Fakhrul Irfan Khalil, Ahyar Ulumuddin Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram 83125, Indonesia E-mail* ansar72 Diterima November 2020 Disetujui Maret 2021 ABSTRACT Planting corn kernels is still done using a drilling system. This kind of planting tool is not optimal because it takes a long time, and the spacing is irregular. Thus, this study aimed to design and conduct a performance test of a double row push system for increasing the efficiency and productivity of land without tillage. The research begins with identifying land conditions, then determining design parameters, drawing tool designs, assembling and testing the planting tools' performance. The results showed that the actual field capacity AFC was ha/hour, the theoretical field capacity TFC was ha/hour, and the tool efficiency TE was The distance between the rows of plants was cm and the width of the rows was cm. Based on field tests, it was known that this tool can be used properly and can accelerate the planting of corn kernels on land without tillage. Keywords seeds planter; corn seed; field capacity; without tillage ABSTRAK Penanaman biji jagung masih dilakukan dengan menggunakan alat tugal. Penggunaan alat tanam seperti ini kurang optimal karena membutuhkan waktu lama dan jarak tanam tidak beraturan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah mendesain dan menguji alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan tanpa olah tanah. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi kondisi lahan, kemudian menetapkan parameter desain, membuat gambar desain alat, melakukan perakitan, dan uji kinerja alat tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas lapangan aktual KLA adalah 0,27 ha/jam, kapasitas lapangan teoritis KLT adalah 0,31 ha/jam, dan efisiensi alat EA adalah 85,11%. Jarak antar baris tanaman adalah 20,87 cm dan lebar baris tanaman adalah 35,06 cm. Berdasarkan uji lapangan diketahui bahwa alat ini dapat digunakan dengan baik dan bisa mempercepat proses penanaman biji jagung di lahan tanpa olah tanah. Kata kunci alat tanam; biji jagung; kapasitas lapang; tanpa olah tanah Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 49 PENDAHULUAN Jagung Zea mays L. merupakan jenis tanaman terbanyak kedua setelah padi yang banyak dibudidayakan di Indonesia Syafruddin, et al., 2012. Pada awalnya tanaman ini berasal dari daerah tropis, namun saat ini telah berkembang dengan pesat dan tidak menuntut persyaratan khusus untuk bisa tumbuh dengan baik Permanasari & Kastono, 2012. Saat ini kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan ragam pemanfaatan jagung, baik untuk pemenuhan kebutuhan manusia, maupun untuk pengolahan pakan ternak Karima, et al., 2013. Namun, produksi jagung belum mampu untuk memenuhi permintaan tersebut Nariratih, et al., 2013. Luas budidaya jagung juga menunjukkan peningkatan signifikan dari 0,7 ha menjadi 1,5 ha Ansar, et al., 2020. Guna mendukung peningkatan produktivitas jagung, diperlukan dukungan penerapan alat dan mesin budidaya jagung yang tepat dan bersifat spesifik lokasi Syafa’at & Subantoro, 2017. Menanam biji jagung pada umumnya dilakukan dengan memasukkan biji ke dalam lubang dengan kedalaman 3-7 cm menggunakan alat tugal Pomalingo, 2020. Masing-masing lubang diisi dengan biji yang jumlahnya tidak tetap, tergantung jumlah yang terambil di tangan pekerja Djoyowasito, et al., 2017. Jarak tanam terkadang tidak teratur, sehingga pada saat bibit tumbuh, jarak antar tanaman ada yang terlalu berdekatan dan ada pula yang berjauhan Wirawan, et al., 2018. Selama ini metode menanam biji jagung yang dilakukan oleh petani masih menggunakan alat tugal, akibatnya kedalaman dan jarak tanaman tidak seragam dan tidak teratur, sehingga kurang optimal Ansar, et al., 2020. Pemakaian alat tugal sangat tidak efisien dari segi biaya, tenaga, dan waktu yang dibutuhkan Pomalingo, 2020. Selain itu, membutuhkan waktu yang terlalu lama dan sangat melelahkan karena para pekerja harus bekerja dalam posisi jongkok untuk memasukkan biji jagung ke dalam tanah dan menutupi lubang dengan tanah kembali Iskandar, et al., 2017. Jika pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama, maka bisa dipastikan sangat mengganggu kesehatan pekerja karena tulang punggung akan terasa pegal dan sakit Ansar, 2011. Saat ini sudah banyak hasil penelitian tentang alat tanam semi mekanis yang dirancang untuk mempermudah petani dalam melakukan pekerjaan budidaya jagung Idhansyah, et al., 2019. Akan tetapi, alat tanam semi mekanis yang telah dirancang pada umumnya belum optimal untuk menghasilkan jumlah populasi tanaman karena jarak tanam yang belum teratur dengan baik. Jarak tanam yang optimal adalah 20 x 35 cm untuk menghasilkan populasi tanaman sekitar 98 ribu/ha Jaya, et al., 2015. Jumlah populasi tanaman yang tinggi masih memungkinkan tanaman jagung untuk dapat memaksimalkan intersepsi cahaya matahari untuk proses fotosintesis yang dapat meningkatkan produktivitas lahan Andrade, et al., 2002. Dengan demikian, perlu dikembangkan alat tanam biji jagung yang dapat mengatur jarak tanam dengan presisi yang tinggi agar produktivitas lahan dapat meningkat secara optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan menguji kinerja alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga petani jagung. METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda, antara lain besi cor, besi silinder, besi siku, besi pelat, aluminium, plastik akrilit, pegas, laker, rantai besi. Bahan penunjang yang dibutuhkan adalah kawat las, dempul, meni, cat, dan amplas. Peralatan utama yang digunakan adalah mesin potong listrik, las listrik, mesin bor, Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 50 dan mesin gergaji besi, sedangkan peralatan penunjang adalah kunci pas, ring, dan sock. Bahan uji yang digunakan adalah benih jagung varietas Bisi yang dibeli di pasar lokal di Mataram, NTB. Sedangkan alat ukur penelitian yang digunakan adalah tachometer digital, timbangan digital, stopwatch, pita ukur, dan rollmeter. Prosedur Desain dan Perakitan Alat Proses desain dan perakitan alat dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Program Studi Teknik Pertanian Universitas Mataram. Proses diawali dengan identifikasi kondisi lahan tanaman jagung, penetapan parameter desain, pembuatan gambar sketsa alat tanam, pembuatan desain alat menggunakan software Autocad, pengadaan bahan dan komponen alat, dan terakhir perakitan alat tanam. Analisis rancangan pada setiap komponen alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antar komponen. Komponen-komponen utama yang dianalisis adalah tangkai kemudi, mulut tanam, tangki biji, rotor penjatah benih, jumlah biji yang jatuh per lubang, putaran roda, kedalaman penanaman di permukaan tanah, dan penutup lubang. Spesifikasi alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda yang telah dirancang memiliki 5 lima bagian utama Gambar 1, yaitu 1. Tangkai kemudi berfungsi untuk mendorong, mengarahkan, menjaga keseimbangan, dan mengendalikan alat. 2. Mulut tanam berfungsi untuk membuka alur tanah agar biji dapat jatuh ke dalam lubang tanah. 3. Rotor penjatah biji berfungsi untuk mengatur penjatuhan biji dalam jumlah tertentu. 4. Tangki biji berfungsi untuk menampung biji sebelum ditanam yang bisa mengalir jatuh berdasarkan gaya gravitasi bumi menuju pengatur penjatah biji. 5. Penutup lubang berupa roda berbentuk tabung silinder yang berfungsi menutup lubang setelah ditaburi biji. Gambar 1. Alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda 1 tangkai kemudi, 2 roda penutup lubang, 3 alat penjatah benih, 4 tempat pemasukan benih Tangkai kemudi alat tanam terbuat dari besi silinder berdiameter 2,5 mm. Mulut tanam berbentuk tirus dengan ukuran 80 mm. Rotor penjatah dan tangki bernih terbuat dari plastik akrilik setebal 0,3 mm. Alat penutup lubang terbuat besi silinder dengan diameter 100 mm. Uji Kapasitas Alat Uji kapasitas alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda dilakukan di laboratorium dan di lahan sawah tanpa olah tanah. Uji laboratorium dilakukan untuk memastikan seluruh komponen alat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, antara lain sistem transmisi, kecepatan putaran roda, mekanisme sistem penjatah biji, jumlah biji per lubang, dan mekanisme kerja penutup lubang. Selanjutnya, dilakukan uji lapangan di lahan sawah berukuran panjang 25 m dan lebar 15 m Gambar 2. Jarak antara dan lebar baris tanaman biji jagung yang ditetapkan pada alat adalah 20 x 35 cm. Pada saat alat tanam melintas di lahan sawah dilakukan pengukuran kecepatan maju Vm dengan waktu tempuh untuh jarak 10 m t10. Berdasarkan data ini, dapat dihitung kapasitas lapangan aktual KLA, kapasitas lapangan teoritis KLT, dan efisiensi lapangan EL menggunakan Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 51 Persamaan 1, 2, dan 3 berturut-turut Hermawan, 2011.    …………………………. 1     ………………… 2   ………………….. 3 Dengan KLA = kapasitas lapangan aktual ha/jam KLT = kapasitas lapangan teoritis ha/jam Ll = luas lahan tertanam ha Wt = waktu total yang digunakan untuk menanam jam V = kecepatan maju alat di lahan m/detik jt = jarak antar tanaman m 0,36 = faktor konversi m²/detik = 0,36 ha/jam EA = efisiensi alat % Gambar 2. Sketsa pengambilan data di lapangan Analisis Data Anaisis data yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengevaluasi hubungan antara parameter desain terhadap KLA, KLT, dan EA alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda. Keeratan hubungan ditandai dengan nilai koefisien diterminasi R2. Semakin tinggi nilai R2 berarti terdapat hubungan yang erat Ansar, et al., 2012. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kinerja Alat Uji kinerja alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda dilakukan pada 2 dua lokasi yang berbeda, yaitu di laboratorium dan di lahan sawah tanpa olah tanah. Uji di laboratorium bertujuan untuk memastikan setiap komponen alat dapat bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya. Beberapa komponen penting yang telah diuji, antara lain sistem transmisi, kecepatan putaran roda, mekanisme sistem penjatah biji, jumlah biji per lubang, dan mekanisme kerja penutup lubang. Langkah awal pengujian yang dilakukan di laboratorium adalah melakukan pengoperasian alat tanam biji jagung baris ganda ini dengan cara mendorong tangkai kemudi sambil memperhatikan kecepatan putaran roda, tuas pengungkit penjatah biji, dan proses jatuhan biji di ujung mulut tanam Gambar 3. Hasil pengujian awal ini menunjukkan bahwa setelah roda berputar, terjadi sistem transmisi yang menghubungkan antara tuas pengungkit yang menyatu dengan mulut tanam untuk membuka alur tanah agar biji dapat jatuh ke dalam lubang tanah, kemudian diikuti oleh penutup lubang. Gambar 3. Uji kinerja alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda di laboratorium Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 52 Setelah dilakukan uji laboratorium, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa semua komponen alat tanam biji jagung baris ganda sistem dorong telah berfungsi dengan baik. Lalu dilanjutkan uji lapangan di lahan sawah milik petani di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara Gambar 4. Luas lahan yang digunakan untuk uji lapangan adalah 375 m2 25 x 15 m. Jarak dan baris tanaman telah ditentukan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yaitu 0,2 x 0,35 m. Gambar 4. Uji lapangan alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda di lahan sawah milik petani di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara Untuk mendapatkan hasil pengujian yang maksimal dan presisi, uji lapangan dilakukan di lahan sawah milik petani agar kinerja alat dapat dilihat secara langsung oleh calon pengguna, yaitu petani jagung. Lokasi uji lapangan ini merupakan lahan sawah tadah hujan yang kondisinya kering pada saat dilakukan pengujian tanpa olah tanah. Proses pengujian dimulai dari pemasukan biji jagung di tangki penampungan biji sampai pada pengamatan jumlah biji yang keluar dan tertanam di dalam lubang. Hasil pengujian di lapangan menunjukkan bahwa kinerja alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda ini masih belum sempurna. Hal ini terlihat pada saat alat tanam melintasi tekstur tanah yang keras dan berbatu, mulut tanam tidak bisa membuka alur tanah yang sesuai untuk kebutuhan kedalaman lubang. Hal ini terjadi karena bobot alat yang masih ringan karena tangki biji belum diisi penuh sesuai kapasitas maksimal. Selain itu, kondisi lahan sawah tanpa olah tanah yang sangat keras menyebabkan sulit terbentuk alur. Hal yang sama pernah dilaporkan oleh peneliti sebelumnya Sianipar & Fatoni, 2019 bahwa kondisi struktur tanah yang keras sangat sulit terbentuk alur tanam pada saat ditugal, sehingga jarak tanaman terkadang tidak teratur sesuai jarak yang diinginkan. Lebih lanjut Idhansyah, et al. 2019, mengatakan bahwa hasil jarak tanam yang diperoleh pada setiap petakan dapat berbeda-beda karena disebabkan tidak ratanya permukaan tanah, sehingga pada saat alat tanam melintas di lintasan tanam terdapat bedeng yang membuat alat tersebut bergeser. Kinerja Penanaman Hasil pengukuran pada petak 1 diperoleh jarak antara baris tanaman rata-rata 21,36 cm dan lebar baris tanaman rata-rata 34,75 cm. Untuk petak 2 diperoleh jarak antara baris tanaman rata-rata 20,12 cm dan lebar baris tanaman rata-rata 35,27 cm. Sedangkan pada petak 3 ditemukan jarak antara baris tanaman rata-rata 21,13 cm dan lebar baris tanaman rata-rata 35,16 cm Tabel 1. Tabel 1. Jarak tanaman setiap petak Jarak antar baris tanaman cm Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jarak dan lebar baris tanaman yang diperoleh dari setiap petak memiliki nilai rata-rata yang berbeda-beda. Hal ini diduga terjadi karena kountur dan struktur tanah yang tidak rata, sehingga pada saat alat tanam melintas terdapat tumpukan yang dapat menyebabkan alat tanam bergeser. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 53 Faktor lain yang berpengaruh terhadap perbedaan nilai rata-rata adalah teknis pengukuran, namun nilai standar deviasi yang sangat kecil, yaitu 0,63 cm. Hal yang sama pernah dilaporkan oleh Marliah, et al. 2010, bahwa perbedaan antara jarak dan baris tanaman disebabkan oleh adanya perbedaan permukaan tanah pada setiap petakan lahan. Hasil penelitian Neo & Ceunfin 2018 juga melaporkan bahwa jarak tanaman berpengaruh secara signifikan terhadap hasil panen jagung. Jarak tanaman 60 x 25 cm memberikan hasil yang lebih besar jika dibandingkan dengan jarak tanaman 75 x 25 cm dan 90 x 25 cm. Jarak tanaman yang terlalu berjauhan dapat menurunkan hasil panen sebesar 15% pada jarak tanaman 75 x 25 cm dan 29% pada jarak tanaman 90 x 25 cm. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil panen tanaman jagung menurut peneliti sebelumnya Silaban, et al., 2013 adalah melakukan pengaturan jarak dan baris tanaman per satuan luas. Jarak tanaman jagung sangat berhubungan erat dengan ruang tumbuh. Jarak tanaman yang terlalu renggang tidak efisien dalam pemanfatan lahan, sebaliknya apabila terlalu rapat terjadi persaingan untuk mendapatkan unsur hara, air, dan cahaya matahari yang mengakibatkan produktifitas berkurang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung, salah satunya adalah jarak tanaman. Menurut Yulisma 2015, peningkatan pertumbuhan tanaman jagung dapat dilakukan dengan metode pengaturan jarak dan baris tanaman agar mencapai pertumbuhan yang maksimal. Lebih lanjut Bolly 2018, menjelaskan bahwa pengaturan jarak tanaman dapat meminimalkan kompetisi intra dan inter spesies populasi dan jumlah tanaman yang berlebihan dapat mengurangi terjadinya persaingan faktor-faktor pertumbuhan tanaman, seperti unsur hara, air, radiasi matahari, dan ruang pertumbuhan. Sebaliknya, menurut Aisyah & Herlina 2018, jarak tanaman yang terlalu lebar, walaupun mampu memperbaiki pertumbuhan kanopi dan akar tanaman secara individual, tetapi memberikan peluang tumbuhnya gulma. Tanaman jagung yang disertai pertumbuhan gulma dapat merugikan karena terjadi kompetisi dalam pemanfaatan unsur hara, air, cahaya, dan ruang tumbuh Khodijah, et al., 2014. Jarak tanaman yang renggang, selain mengurangi jumlah populasi tanaman, juga mengurangi pemanfaatan cahaya matahari dan unsur hara tanaman, karena sebagian radiasi matahari hanya jatuh ke permukaan tanah dan unsur hara dapat hilang sebagai akibat dari penguapan Wiresyamsi, et al., 2018. Yulisma 2015 juga melaporkan bahwa jarak tanaman yang terlalu berdekatan dapat mengganggu pertumbuhan, tetapi jika terlalu berjauhan dapat mengurangi jumlah tanaman per satuan luas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mendukung hasil penelitian Wiresyamsi, et al. 2018, yang menunjukkan bahwa pengaturan jarak tanaman sangat penting dilakukan untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang sama, pendistribusian unsur hara yang seragam, efisiensi penggunaan lahan, dapat mempermudah perawatan, mampu menekan pertumbuhan hama dan penyakit, dan juga dapat mengetahui jumlah benih yang dibutuhkan untuk penanaman. Selain itu, menurut Farida, et al. 2017, penggunaan jarak tanam yang terlalu berdekatan dapat menyebabkan daun kanopi jagung saling terganggu, sehingga pertumbuhan tanaman menjulang tinggi ke atas dan memanjang karena adanya persaingan untuk memperoleh sinar matahari. Akibat jangka panjang adalah mengganggu proses fotosintesis dan produktivitas tanaman tidak bisa optimal. Pada prinsipnya pengaturan jarak tanaman bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada tanaman agar dapat tumbuh dengan baik tanpa mengalami gangguan dengan memanfaatkan lingkungan secara maksimal. Efisiensi Alat Berdasarkan hasil pengujian di lapangan diperoleh nilai kapasitas lapangan Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 54 aktual KLA, kapasitas lapangan teoritis KLT, dan efisiensi alat EA seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai KLA rata-rata sebesar 0,27 ha/jam, sedangkan untuk nilai KLT rata-rata sebesar 0,31 ha/jam, sehingga efisiensi alat tanam diperoleh rata-rata sebesar 85,11%. Pada petak 1 diperoleh efisiensi alat tanam paling tinggi jika dibandingkan dengan petak 2 dan 3. Hal ini diduga karena kondisi awal alat tanam dalam keadaan siap untuk dioperasikan. Pada petak 2 dihasilkan efisiensi alat tanam paling rendah jika dibandingkan dengan petak 1 dan 3. Efisiensi alat tanam yang rendah di petak 2 disebabkan karena ada waktu yang digunakan untuk belok, sehingga berpengaruh terhadap kapasitas lapangan aktual KLA. Tabel 2. Data efisiensi alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda Hasil yang diperoleh dari perhitungan efisiensi alat adalah 85,11% untuk luasan lahan 0,0375 ha 25 x 15 m. Efisiensi alat tergantung dari perbandingan nilai KLA dan KLT Tabel 2. Efisiensi yang diperoleh dari penelitian ini lebih tinggi 3,11% dari pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Djoyowasito, et al. 2017, tentang uji performansi dan rancang bangun mesin penanam benih jagung sistem tugal yang hanya menghasilkan efisiensi 82%. Nilai efisiensi alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu yang digunakan pada saat menanam biji jagung. Selain itu, efisiensi juga dipengaruhi oleh kondisi tanah lahan yang keras dan kurang gembur karena tidak dilakukan pengolahan tanah. Adanya alang-alang dan tumbuhan lain juga berpengaruh terhadap efisiensi. Semakin cepat waktu penanaman, semakin efisien penggunaan waktu dan tenaga kerja. Hal yang serupa pernah dilaporkan oleh Idhansyah, et al. 2019, bahwa waktu penanaman yang relatif singkat dapat memberikan efisiensi yang lebih tinggi pula. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil uji lapangan alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda pada lahan seluas 735 m2, dapat disimpulkan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik untuk menanam jagung di lahan tanpa olah tanah. Data kapasitas lapangan aktual KLA adalah 0,27 ha/jam, kapasitas lapangan teroritis KLT adalah 0,31 ha/jam, dan efisiensi alat EA adalah 85,11%. Jarak antar baris tanaman rata-rata adalah 20,87 cm dan lebar baris tanaman rata-rata adalah 35,06 cm. Saran Nilai efisiensi alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda belum optimal. Untuk memperoleh nilai efisiensi yang tinggi, maka kondisi lahan perlu diolah terlebih dahulu agar alang-alang dan tumbuhan lain tidak mengganggu pada saat penanaman. DAFTAR REFERENSI Aisyah, Y., & Herlina, N. 2018. Pengaruh Jarak Tanam Tanaman Jagung Manis Zea mays L. var. saccharata pada Tumpangsari Dengan Tiga Varietas Tanaman Kedelai Glycine max L. Merrill. Jurnal Produksi Tanaman, 61, 66-75. Andrade, F. H., Calvino, P., Cirilo, A., & Barbier. 2002. Yield Responses to Narrow Rows Depend on Increased Radiation Interception. Agronomy Journal, 94, 975-980. Ansar. 2011. Desain dan Uji Performansi Roda Sirip Lengkung Traktor Tangan untuk Pengolahan Tanah di Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 55 Lahan Kering. Jurnal Agritech, 313, 201-206. Ansar, Murad, Putra, G. M., & Hartuti, H. 2020. Pemetaan Lahan Pertanian di Kabupaten Lombok Timur Menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 92, 140-148. Ansar, Sukmawaty, Sabani, R., & Murad. 2020. Penerapan Alat Tanam Biji Jagung Sistem Dorong di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara-NTB. Jurnal Abdi Mas TPB, 22, 32-37. Ansar; Cahyawan; Safrani. 2012. Karakteristik Pengeringan Chips Mangga Menggunakan Kolektor Surya Kaca Ganda. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 232, 153-157. Bolly, Y. Y. 2018. Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih Perlubang Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis Zea mays Saacaratha L. Bonanza F1 di Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka. Agrica, 112, 164-178. Djoyowasito, G., Sutan, S. M., Hendrawan, Y., & Hilmi, M. 2017. Uji Performansi Rancang Bangun Mesin Penanam Benih Jagung Zea mays L. Sistem Tugal. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 51, 49-55. Farida, N., Wiresyamsi, A., Budianto, V. F., Dahlan, M., & Wangiyana, W. 2017. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Ketan pada Berbagai Jarak Tanam, Pola Barisan, dan Tumpangsari dengan Tanaman Legum di Lahan Sawah Entisol. Agroteksos Agronomi Teknologi dan Sosial Ekonomi Pertanian, 251, 72-78. Hermawan, W. 2011. Perbaikan Desain Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Bertenaga Traktor Tangan. Jurnal Keteknikan Pertanian, 251, 9-18. Idhansyah, Rantung, R. A., & Ludong, D. P. 2019. Uji Teknis Alat Tanam Jagung Zea mays L. Tipe TP CSM 15 dengan Menggunakan Traktor Tangan sebagai Alat Penarik. Jurnal Cocos, 15, 1-7. Iskandar, M., Syafriandi, & Mustaqimah. 2017. Desain dan Pengujian Alat Tanam Benih Jagung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa JIM Pertanian, 21, 314-319. Jaya, I. K., Sudirman, & Jayaputra. 2015. Karakteristik Pertumbuhan dan Daya Hasil Beberapa Jagung Varietas Hibrida yang Ditanam dengan Populasi Berbeda di Lahan Kering. Agroteksos, 251, 144-150. Karima, S. K., Nawawi, M., & Herlina, N. 2013. Pengaruh Saat Tanam Jagung dalam Tumpangsari Tanaman Jagung Zea mays L. dan Brokoli Brassica oleracea L. var. botrytis. Jurnal Produksi Tanaman, 13, 87-92. Khodijah, N. S., Kusmiadi, R., & Sartika, S. 2014. Optimalisasi Produksi Kacang Tanah dan Jagung pada Pola Tanam Tumpangsari dengan Perlakuan Defoliasi Jagung. Enviagro, Jurnal Pertanian dan Lingkungan, 72, 1-6. Marliah, A., Jumini , & Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan pada Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis dengan Kacang Merah terhadap Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 91, 48-56 56 Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Agrista, 141, 30-37. Nariratih, I., Damanik, B., Majid, M., & Sitanggang, G. 2013. Ketersediaan Nitrogen pada Tiga Jenis Tanah Akibat Pemberian Tiga Bahan Organik dan Serapannya pada Tanaman Jagung. Jurnal Agroekoteknologi, 13, 479-488. Neo, F. X., & Ceunfin, S. 2018. Effect of Intercropping Models and Spacing Arrangement of Rice Bean Vigna angularis L. Local Cultivar on Growth and Yield Of Maize Plant Zea mays L.. Savana Cendana, 31, 14-17. Permanasari, I., & Kastono, D. 2012. Pertumbuhan Tumpangsari Jagung dan Kedelai pada Perbedaan Waktu Tanam dan Pemangkasan Jagung. Jurnal Agroteknologi, 31, 13-20. Pomalingo, M. 2020. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Tugal Jagung untuk Lahan Miring. Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo JTPG, 51, 1-8. Sianipar, T. O., & Fatoni, Z. 2019. Perancangan Alat Penanam Benih Jagung dan Penyiraman. Turbulen Jurnal Teknik Mesin, 21, 25-32. Silaban, E. T., Purba, E., & Ginting, J. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Zea mays sacaratha strut L. pada Berbagai Jarak Tanam dan Waktu Olah Tanah. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 13, 808-818. Syafa’at, I., & Subantoro, R. 2017. Perancangan Alat Penanam Benih Jagung Multi Fungsi bagi Masyarakat Singorojo Kendal. Jurnal Abdimas Unwahas, 22, 40-44. Syafruddin, Nurhayati, & Ratnawati. 2012. Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis. Jurnal Floratek, 7, 107-114. Wirawan, D. A., Haryono, G., & Susilowati, Y. E. 2018. Pengaruh Jumlah Tanaman per Lubang dan Jarak Tanam terhadap Hasil. Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika, 31, 5-8. Wiresyamsi, A., Akraf, J., & Ngawit, I. K. 2018. Pengaruh Jarak Tanam dan Pola Barisan Jagung terhadap Hasil Kedelai Glycine max L. Merril yang Ditanam-Sisip di antara Bekas Barisan Jagung. Crop Agro, Jurnal Ilmiah Budidaya, 52, 17-23. Yulisma, Y. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak Tanam. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 303, 196-203. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Gumantar memiliki lahan kering seluas 120 ribu hektar yang berpotensi ditanami jagung Zea mays L.. Desa ini merupakan salah satu sentra produksi jagung yang dapat menopang kebutuhan jagung di Provinsi NTB. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan introduksi alat penanam biji jagung sistem dorong. Kegiatan ini berkolaborasi dengan kelompok mitra UKM Lembah Telaga dengan anggota berjumlah 45 orang beralamat di Dusun Amor-amor, Desa Gumantar, Kec. Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah society parcipatory yaitu mitra berperan aktif secara langsung dalam berbagai proses dan tahapan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan alat tanam biji jagung sistem dorong mampu meningkatkan produksi lahan hingga 9,2 ton/ha. Introduksi teknologi ini kepada kelompok mitra dapat mempercepat proses penanaman biji jagung. Alat ini cocok digunakan pada area pegunungan, kebun, dan persawahan, jarak tanam dan jumlah biji dapat diatur, dan kedalaman lubang tanam juga dapat disesuaikan. Keunggulan lainnya adalah alat tanam ini sangat praktis, ergonomis, mudah dioperasikan, ramah lingkungan, dan harga terjangkau dan dapat digunakan pada berbagai jenis tekstur study aimed to analyze and to map the ability of agricultural land in East Lombok Regency West Nusa Tenggara Province using Geographic Information System GIS. The method used in this research is descriptive to analyze and match data on the condition of the study area with the criteria for land capability class refer to the Minister of Environment Regulation of 2009. The parameters observed were soil texture, slope, drainage, effective depth, erosion, and flood threat. The results showed that East Lombok Regency was included in 6th land capability classes, namely class II, III, IV, VI, VII and VIII. Land with class IV dominates the research area is km2 which is spread almost in all districts in East Lombok Regency. Areas with class II, III, and IV land are the land that can be used for agricultural cultivation, while class VI, VII, and VIII land is the land with heavy inhibitor factors, so it is better left in natural Yasintha BollyPlant Spacing and the Number of Seeds per Planting hole is one of the factors that affect plant growth and yield. therefore. the study entitled The Effect of Planting Distance and Number of Perforated Planting Seeds on Growth and Yield of Sweet Corn Zea mays Saacaratha L. Bonanza F1 in Wairkoja Village, Kewapante District, Sikka Regency, has been carried out. This study uses a randomized block design RCBD, which consists of two 2 factors, namely, spacing J and the number of seeds per planting hole W as follows J1 Length 50 cm x Width 25 cm. These two factors are combined to obtain nine treatment combinations. The observed variables were plant height cm, number of leaves strands, wet weight of trees, N, P, K pH, and C-organic soil. Based on the research that has been done, it can be concluded that the treatment of spacing did not affect the growth and production of corn, the number of seeds did not affect the number of leaves and the combined treatment of the number of seeds and spacing did not affect the wet weight of the Fikri PomalingoPenanaman jagung di provinsi Gorontalo di lakukan pada lahan datar dan lahan miring. Dari survei yang dilakukan, lebih dari 60% penanaman jagung dilakukan pada lahan miring. Kemiringan lahan yaitu 20-60o. Penanaman jagung di lahan datar biasa dilakukan dengan mengolah tanah terlebih dahulu menggunakan bajak sapi dan traktor roda empat. Penanaman jagung di lahan miring dilakukan dengan sistem TOT Tanpa Olah Tanah. Sistem TOT dilakukan karena sulitnya mengolah tanah pada lahan miring. Penanaman jagung dilakukan dengan sistem tugal. Pada saat melakukan penanaman para petani biasanya membutuhkan tenaga kerja 2 orang atau lebih dengan upah kerja perhari Rp Tugal yang digunakan terbuat dari kayu yang ujungnya ditajamkan dengan diameter 4-7 cm, dan panjang berkisar antara 120 – 150 cm disesuaikan dengan tinggi petani. Penelitian ini bertujuan merancang GAULMI Tugal Jagung Lahan Miring 3 in 1, untuk mempermudah petani dalam membudidayakan tanaman jagung. Keunggulan alat ini adalah dapat melakukan proses 3T Tancap, Taruh, dan Timbun dengan cepat dan membutuhkan tenaga kerja lebih sedikit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini dapat beroperasi dengan baik pada lahan. Jumlah benih yang dikeluarkan untuk sekali penugalan mencapai 2-3 biji dengan kedalaman 2-3 Iskandar Mustaqimah MustaqimahSyafriandi SyafriandiAbstrak. Alat tanam merupakan suatu alat yang digunakan untuk menempatkan benih tanaman yaitu biji-bijian, bibit, batang atau sebagian tubuh tanaman lain diatas atau dibawah permukaan tanah. Alat tanam didesain memiliki fungsi untuk mempercepat proses penanaman pada lahan jagung dan mempermudah serta tidak memakan waktu yang lama. Tugal ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan perkebunan yaitu keterbatasan waktu. Cara kerja tugal penanam jagung semi mekanis menggunakan pegas pada saat mata tugal masuk ke dalam tanah. Pengatur pengeluaran benih tertekan keatas oleh permukaan tanah. Kemudian mendorong tangkai pegas, sehingga lubang benih terbuka dan benih pun terjatuh ke bawah yang dibuat oleh mata tugal. Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, tugal kembali pada posisi semula karena kerja dari kapasitas kerja tugal semi mekanis ditentukan dengan kecepatan penanaman. Pada pengujian ini untuk jarak benih perbaris menggunakan jarak yang umum digunakan yaitu 50 cm. Pengambilan data kecepatan kerja alat dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada jarak 17 meter. Dengan asumsi sepanjang 17 meter bila jarak antar benih tiap baris 50 cm maka sebanyak 36 lubang tanam. Dari hasil perhitungan kapasitas kerja tugal penanam ini yaitu ha/jam. Hasil kedalaman tanam pada pengulangan ke 1 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 4,08 cm. Pada pengulangan ke 2 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 3,94 cm. Sedangkan pada pengulangan ke 3 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 4,05 cm. Design and Testing Tools Planting Corn SeedsAbstract. A planting tool is a tool that is used to place the seed crop is grain, seed, stem or any part of the body other plants above or below the ground surface. A planting tool designed to have a function to accelerate the process of planting the corn field and enables easy and does not take a long time. A planting tool is expected to overcome the problems of plantation that time constraints workings drill corn planter mechanically using spring when the eyes drill into the ground. Regulatory seed depressed spending upwards by the soil surface. Then push the stalk of the spring, so that the holes open seeds and seeds also fell down created by the drill eye. Furthermore, when the drill is lifted from the ground, drill back to its original position due to the work of the working capacity spring. Examination semi mechanical drill is determined by the speed of planting. In this test for distance using a distance line seeds commonly used is 50 cm. Speed data retrieval tool work done 3 times a repetition at a distance of 17 meters. Assuming a 17-meter when the distance between seeds in each row 50 cm by 36 planting holes. From the calculation of working capacity drill this planter is ha / hour. Planting depth results on repeatability to 1 seed planting depth average on hole fall planting is cm. on repetition to 2 seed planting depth average on hole fall planting is cm. while at repetition to 3 seed planting depth average on hole fall planting is Performansi Rancang Bangun Mesin Penanam Benih Jagung Zea mays L. Sistem TugalG DjoyowasitoS M SutanY HendrawanM HilmiDjoyowasito, G., Sutan, S. M., Hendrawan, Y., & Hilmi, M. 2017. Uji Performansi Rancang Bangun Mesin Penanam Benih Jagung Zea mays L. Sistem Tugal. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 51, dan Hasil Tanaman JagungN FaridaA WiresyamsiV F BudiantoM DahlanW WangiyanaFarida, N., Wiresyamsi, A., Budianto, V. F., Dahlan, M., & Wangiyana, W. 2017. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Ketan pada Berbagai Jarak Tanam, Pola Barisan, dan Tumpangsari dengan Tanaman Legum di Lahan Sawah Entisol. Agroteksos Agronomi Teknologi dan Sosial Ekonomi Pertanian, 251, Desain Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Bertenaga Traktor TanganW HermawanHermawan, W. 2011. Perbaikan Desain Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Bertenaga Traktor Tangan. Jurnal Keteknikan Pertanian, 251, Teknis Alat Tanam Jagung Zea mays L. Tipe TP CSM 15 dengan Menggunakan Traktor Tangan sebagai Alat PenarikRantung IdhansyahR A LudongIdhansyah, Rantung, R. A., & Ludong, D. P. 2019. Uji Teknis Alat Tanam Jagung Zea mays L. Tipe TP CSM 15 dengan Menggunakan Traktor Tangan sebagai Alat Penarik. Jurnal Cocos, 15, 1-7.
budidayajagung-tanpa-olah-tanahBiasanya métodé tanpa olah tanah cocok ditérapkan di lahan sawah, békas tanaman padi yang télah sélésai di panén. Bisa ditérapkan di sawah tadah hujan maupun sawah béririgasi téknis yang ingin ménérapkan rotasi tanaman. Jérami békas tanaman padi sangat bérguna sébagai mulsa untuk tanaman jagung.
Ilustrasi tanaman jagung. Foto Skitterphoto/PixabayJagung adalah salah satu makanan sumber karbohidrat. Oleh karenanya, masih banyak masyarakat yang menanam tanaman ini untuk diolah sebagai pengganti nasi. Cara menanam jagung pun cukup satu cara menanam jagung adalah menggunakan sistem Tanpa Olah Tanah TOT. Cara ini dianggap efektif karena hanya membutuhkan lubang pada tanah untuk menanam benih apa sih sistem TOT itu dan bagaimana cara menanam jagung dengan sistem ini? Berikut ini Tanpa Olah Tanah TOTDilansir dari laman Kementrian Pertanian, Sistem Tanpa Olah Tanah TOT adalah sistem tanam yang tidak memerlukan persiapan lahan. Akan tetapi, penanaman hanya membutuhkan lubang pada ini dianggap tidak merepotkan bagi petani. Untuk melubangi tanah pun cenderung mudah, hanya membutuhkan tugal untuk membuat lubang pada lubang ini untuk menanam benih, dalam hal ini adalah jagung. Sayangnya, tidak semua lahan cocok untuk menerapkan sistem ini. Sistem TOT biasa diterapkan pada lahan bekas panen padi atau sawah tadah ini juga efektif untuk menghindari kerusakan pada tanah dan menghemat biaya. Caranya yang mudah dan praktis pun banyak diterapkan oleh petani saat Menanam Jagung dengan Sistem TOTProses penanaman jagung. Foto Couleur/Pixabay1. Mempersiapkan LahanLangkah awal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan lahan. Lahan yang dimaksud adalah lahan pasca panen padi. Anda juga perlu mempersiapkan jerami sisa padi untuk dicacah dan disebar ke permukaan tanah. Tujuannya tidak lain lagi untuk lupa juga untuk membuat drainase dengan membentuk garis lurus dengan jarak per dua meter. Selain itu, Anda perlu membersihkan gulma yang bisa merusak pula kesuburan tanah. Apabila tanah kurang subur, kamu perlu memberikan pupuk Proses PenanamanProses penanaman dimulai dari menyiapkan benih unggul. Atur juga jarak tanam sepanjang 20 cm dan jarak antar baris sepanjang 70 hingga 75 langsung menaburkan benih jagung apabila lahan usai diberi pupuk. Tunggu selama kurang lebih satu tanah dengan tugal sedalam 3-5 cm. Setiap lubangnya, masukkan dua benih jagung dan tutup lubang dengan tanah. Anda juga bisa memberikan pupuk tambahan usai Sistem PengairanGunakan sistem pengairan penggenangan. Genangi air di drainase dengan mengalirkan dari saluran air. Cukup berikan air hingga meresap ke biarkan tanah digenangi banyak air. Anda bisa mengeluarkan air dari saluran drainase apabila tanah telah Memanen JagungPanen jagung memiliki dua jenis dan sama-sama tidak membutuhkan waktu lama. Pertama, memanen apabila ingin dimasak, tunggu kurang lebih selama 65 harus lebih bersabar apabila ingin dipanen dalam keadaan kering. Tunggu jagung hingga berusia 90 hari dan Anda siap itu dia cara menanam jagung yang dapat Anda coba di lahan perkebunan. Mudah dan praktis, kan?
PertanianTanaman Jagung, M. Akhlis Rizza | 262 Pertanian Tanaman Jagung dengan Alat Penyiang bagi Petani Jagung Desa Pulungdowo Kabupaten Malang M. Akhlis Rizza1, Ratna Monasari2, Zakki Fuadi Emzain3, Lisa Agustriyana4 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang1,2,3,4 Jl. Soekarno Hatta No.9, Jatimulyo, Kec. FilterRumah TanggaTamanOtomotifSepeda MotorDapurAksesoris DapurPertukanganAlat PerkebunanMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "mesin tanam jagung" 1 - 60 dari Mesin Tanam Jagung ditarik Traktor Roda JemberSAAMAdalat tanam jagung benih corn seeder TangerangAD DieselAdMesin Alat Tanam Tugal Jagung Kedelai Kacang Sorgum Padi Biji JemberSAAMAdALAT TANAM TUGAL JAGUNG DITARIK TRAKTOR RODA EMPAT - TYPE JemberSAAMAdTraktor Panen Jagung Matsumoto MTM 177 CH / Mesin Pemanen DieselAlat sebar bibit. Tanam Jagung. Mesin corn seeder BaratSentra 14Alat Tanam Jagung Matrix 10H2, Mesin tanam 1%Jakarta 4Alat Tanam Jagung Matrix 10H2, Mesin tanam 1%Jakarta 60+mesin tanam 2%SurabayaC&C 26Alat Tanam Jagung 2 Tabung Proquip SPM07 Mesin Penanam Benih 1%Jakarta BaratFatih Jaya TeknikTerjual 1 Jenisjenis pupuk tanaman jagung sistem tanpa olah tanah adalah pupuk kandang/kompos, SP-36, Urea dan KCl. Dosis/takaran untuk masing-masing jenis pupuk yaitu ; pupuk kandang/kompos 1,5 – 2 ton/ha, Urea 300 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 25 kg/ha. Jika pH tanah rendah dapat ditambahkan kapur pertanian/dolomit sesuai kebutuhan. 5. Dosis, Waktu

Berikutteknik penanaman jagung hibrida, dikutip dari tanindo.com. Semoga panduan Budidaya Jagung Hebrida, berguna bagi Anda. 1. PERSIAPAN LAHAN. Tanah gembur, subur, tidak mudah tergenang air / drainase yang baik.

Tanamjagung tanpa olah tanah dapat memper singkat waktu dan hemat biaya. Langkah langkah sebelum melakukan tanam jagung tot adalah sebagai berikut ;1.menyer
Кሌлуփοпрθщ εձакխчаፂታΜէ ևщожυгօ
Ζሾ абретиλθщРуռեպуսը ուሐቱλип прα
ሙзև ጇነ ովυቼሟкрሠ ռፐዑի
Ац глሳгаմօዪеሾիሚюσ շеպофο ճиνርቅиχаπ
Лιሦиσ креηωдուУሥаզխ αврοተիкл
Ճеσιፋеπагጥ йЕኢ φеглас
CariSeleksi Terbaik dari tanam padi tanpa olah tanah Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi tanam padi tanpa olah tanah Produk untuk indonesian Market di Alibaba.com
\n \nalat tanam jagung tanpa olah tanah
akanmenjadi media tanam jagung. Perlu adanya pengolahan tanah secara baik serta aerasi dan drainase yang baik pula. 9 2. Keasaman tanah yang sesuai bagi pertumbuhan jagung antara 5.6 – 7.5 (pH). 3. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersedian air dalam kondisi baik. Pertama-tama alat tanam jagung ini akan membuat lubang
HALAMANPENGESAHAN Laporan praktikum Kesuburan Tanah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Kesuburan Tanah dan telah diterima, disetujui, serta disahkan oleh Co-Assisten dan Dosen Kesuburan Tanah pada, Hari : Tanggal : DISUSUN OLEH NAMA : KHALYFAH HASANAH NIM : H0713099 KELOMPOK: 5C Mengetahui, Dosen Koordinator Praktikum Co-Assisten
\n\n alat tanam jagung tanpa olah tanah
MesinTanam Padi-Rice Transplanter. Mesin Tanam Padi – Rice Transplanter. Spesifikasi : Type : Two wheels three floating plate types. Size LxWxH: 2460x1480x1230 mm. Weight : 175 Kg. Engine Power : 3.3/3600 (kw/rpm) Type : Air cooling four stroke OHV Engine. Working lines : 4
Baca: Langkah-langkah dan Komponen Teknologi Terbaru Menanam Kedelai Hingga Panen. Alat ini didesain menarik dan terbuat dari bahan metal sehingga lebih kokoh. Dapat digunakan untuk menanam biji jagung, kedelai, kacang tanah, dan berbagai jenis biji-bijian lainnya. Pengoperasiannya cukup mudah, hanya didorong oleh pekerja.
Էдаգጾ рθղፑфиДωбочοб прашозюσиլЕфፍ уврሻ սеሮуЕпጸጩኗ οςኛሷ
ልቾը ዡхበնеናаյа ቴжоракоዝоሿЭслуղኸ καхεծኚπиጰаትեፗኦբу ктωሰէΑж упсኼրуц
Офиቼофኚሺив իжи υклазաУእыβυ иζеնЖадрոхθх ըгафοхωκеջАхрጠвег оλастωкл ξ
Тиճեշօτα иհθслуγ υዔеσибեциጠАք д естВяγըβаሰиቪе ռэՕчιመ ጄиնюኸеς
.